Definisi Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya
pemikiran manusia yang dilakukan dengan sadar dalam kehidupan kelompok.
Unsur-unsur potensi budaya yang ada pada manusia antara lain pikiran (cipta),
rasa, dan kehendak (karsa). Untuk menjadi manusia sempurna, ketiga unsur
kebudayaan tersebut tidak dapat dipisahkan. Dalam hubungan ini Ki Hajar
Dewantara menyatakan bahwa “Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup
bermasyarakat”.
Kebudayaan bersifat dinamis. Kebudayaan
selalu berubah seiring perkembangan zaman. Perubahan kebudayaan ini telah
terjadi sejak zaman pra-sejarah yaitu berubahnya pola hidup berburu dan meramu
menjadi pola hidup bercocok tanam tingkat lanjut dan perundagian.
Perubahan kebudayaan disebabkan oleh
banyak faktor, salah satu faktor pendukungnya adalah adanya kontak dengan
kebudayaan lain. Pada era modernisasi, perubahan kebudayaan berlangsung sangat
cepat karena pengaruh kemajuan teknologi. Budaya asing dapat masuk ke Indonesia
sewaktu-waktu dan membuat perubahan yang signifikan mulai dari pola pikir,
perilaku, sampai pola hidup masyarakat.
Globalisasi budaya pop
Korea atau yang lebih dikenal dengan Korean Wave (Hallyu) ini
berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Berbagai produk budaya Korea
mulai dari drama, film, lagu, fashion, hingga produk-produk industri tidak
hanya mewabah di kawasan Asia tetapi sudah merambah ke Amerika dan Eropa.
Munculnya pengaruh budaya Korea
Drama
Korea
Drama
Korea merupakan penyebab dari mulainya hallyu di berbagai negara. Warga Korea
Selatan suka menonton drama dan film dan mendengar musik. Perusahaan TV Korea
rela mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi drama dan beberapa diantaranya
yang mencetak kesuksesan akan diekspor ke luar negeri.
Film
Korea, bersama drama TV dan musik pop, merupakan produk utama Hallyu yang
dinikmati tidak hanya di dalam negeri, namun juga di berbagai negara. Pada
awalnya, film hongkong yang mendominasi bioskop di Asia, namun dengan kehadiran
Hallyu, mulai tersaingi oleh Film Korea. Film produksi Korea Selatan dikenal
karena alur ceritanya yang kuat dan genre yang bervariasi sehingga menarik
banyak penonton.
Dari tahun 2002-2005 drama-drama Korea yang populer di Indonesia antara lain:
Endless Love, Winter Sonata, Love Story from Harvard, Glass Shoes, All In,
Memories in Bali, Sorry I Love You yang merupakan serial drama melankolis.
Drama komedi romantis muncul berikutnya, antara lain: Full House, Sassy Girl,
Princess Hours. Dan pada tahun 2008-2009 drama Korea yang banyak mendapatkan
perhatian lebih dari remaja adalah Boys Before Flower (BBF). Berikut ini sisi
menarik drama Korea yang mampu menyedot banyak perhatian bagi remaja:
- Cerita yang Tak Biasa
Selama ini
orang selalu disuguhi tontonan yang isinya berkisar pahlawan yang tak pernah
kalah dan film romantis yang tak pernah luput dari adegan seks, meski hanya
sedikit dan tidak cocok ditonton anak dibawah umur, dan ceritanya yang selalu
berulang-ulang. Ini berbeda dengan drama Korea. Jalan ceritanya yang sulit
untuk ditebak. Drama biasanya bekisar pada kisah percintaan, keluarga dan
bisnis.
- Fisik Aktris dan Aktor
Fisik yang
tak terlalu berbeda membuat orang merasa dekat dengan Korea. Aktris yang cantik,
berkulit putih, aktor yang ganteng, dam tinggi seperti aktor hollywood membuat
orang tidak jenuh untuk melihatnya. Bsnyak orang yang penasaran dan ingin
menonton drama
Korea gara-gara fisik pemainnya.
- Kebudayaan
Norma sosial
dan etika kesopanan yang bermuara dari nilai-nilai ketimuran masih dipegang
teguh dan selalu ada di setiap film, menjadi daya tarik tersendiri. Drama Korea
selalu manampilkan kesopanan, seperti selalu membungkukkan badan setiap kali
bertemu dan akan pergi, selalu menundukkan kepala saat berbicara dengan orang
yang lebih tua atau tinggi jabatannya. Drama Korea juga banyak menampilkan
kisah-kisah berlatar belakang sejarah dan kebudayaan Korea. Disini seseorang
bisa belajar bahwa meski Korea termasuk negara modern, namun mereka tetap
berpegang teguh pada adat timur. Inilah yang membuat Drama Korea enak ditonton
karena tidak melupakan akar budaya.
- Alternatif Tontonan
Terbatasnya
pilihan tontonan memang menjadi salah satu penyebab meledaknya dari negeri
ginseng ini. Orang sudah jenuh dengan suguhan-suguhan film barat yang sejak
puluhan tahun lalu. Namun bagi yang terbiasa menonton film barat dimana tempo
ceritanya yang cepat dan cenderung praktis mungkin kurang suka dan sabar
menonton drama Korea.
Musik
Korea ( K-Pop )
Seiring
dengan drama Korea yang semakin diterima di Indonesia, muncul pula kegemaran
akan grup musik pria (boyband) dan wanita (girlband). K-Pop alias boyband dan girlband asal Korea disukai oleh
banyak remaja mulai dari personilnya yang keren, ganteng, cantik dengan wajah
oriental mereka kemudian lagu, aksi dance, gaya rambut, sampai style fashion
mereka yang unik dianggap sebagai trendsetter masa kini. K-Pop yang booming
banget di berbagai negara, termasuk Indonesia, seperti : Girls Generation, DBSK, Super Junior,
Shinee, Teen Top, MBLAQ, BigBang, 2PM, dan masih banyak lainnya ini memberikan
efek yang cukup besar di Indonesia.
Model Baju Korea
Model baju sekarang ini sangat
bervariasi. Model-model yang trendy sangat diminati banyak orang. Baru-baru ini
model pakaian Korea telah berhasil memasuki pasaran penjualan pakaian
Indonesia. Pakaian Korea ini pun sangat diminati para kaula muda / remaja.
Model baju yang sangat diminati remaja putri saat ini adalah long dress. Remaja
putri lebih percaya diri bila mengenakan baju Korea.
Dampak
dari budaya Korea terhadap Budaya Indonesia
Dibawah ini beberapa dampak positif
masuknya budaya Korea terhadap Budaya Indonesia :
1. Menginspirasi dunia musik Indonesia
menjadi lebih berwarna. Hal ini terbukti dengan adanya korean wave di Indonesia
dengan adanya boyband atau girlband indonesia yang baru bermunculan setelah
adanya wabah kpop.
2.
Kecintaan terhadap musik semakin
tinggi.
3. Style berpakaian yang modis , gaya
rambut, aksesoris yang lebih bervarisasi dan beraneka ragam.
4. Menambah devisa negara. Dengan
banyaknya artis korea yang datang ke Jakarta untuk menggelar Konser
seperti Super Junior yang secara tidak langsung mempromosikan indonesia sebagai
tujuan menarik para wisatawan asing yang berasal dari korea.
5.
Memeperat hubungan kerjasama
dimplomatik dengan negara korea tersebut.
6. Menembah referensi tempat-tempat
pariwisata yang di indah di negara Korea dengan menonton drama korea.
Selain dampak positif ada juga
dampak negatif yang ditimbulkan oleh masuknya budaya korea :
1.
Acuh tak acuh terhadap budaya
tradisional Indonesia
2.
Lebih menyukai budaya korea ketimbang
budaya asli Indonesia yang bersifat monoton.
3. Terlalu fanatik terhadap boyband
atau girlband sehingga melupakan kewajiabannya misalnya seorang pelajar rela
bolos sekolah demi melihat artis korea yang datang berkunjung ke Indonesia.
4.
Meniru gaya hidup dari artis-artis
korea yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Cara menyikapi dan mengatasi dampak budaya Korea
Masuknya budaya asing ke suatu
negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak
luntur.
Langkah-langkah untuk
mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara:
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme
yang tangguh, misalnya semangat mencintai produk dalam negeri. Memakai
pakaian, sepatu atau perlengkapan made in Indonesia salah satu contoh untuk
mengatasi budaya-budaya asing yang ada di Indonesia.
2. Lebih selektif terhadap budaya
asing/korea yang masuk ke Indonesia. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai
budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini budaya korea yang
bersifat baik untuk perkembangan kemajuan di indonesia bisa menjadi panutan seperti
hal nya mepunyai etos kerja yang tinggi, tehknologi dll .Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa dapat diserap
sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa , sedangkan budaya yang bersifat
tidak baik langsung di tinggalkan seperti hal nya dalam cara berpakaian yang
tidak baik.
3.
Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya,
4. Melaksanakan ajaran Agama dengan
sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa
5. Mengenali, memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan
cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri.
Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan
kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas
kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan
pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
6.
Lebih mempromosikan kebudayaan
kesenian Indonesia agar masyarakat tertarik untuk ikut melestarikan kebudayaan
indonesia tersebut. Jangan sampai kebudayaan kita di akui oleh negara lain
misalnya seperti atik yang mereka akui itu adalah pakaian tradisional yang
berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya berasal dari Jawa Timur,
dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah kesnian yang berasal dari
negaranya, begitu juga dengan alat musik angklung, lagu rasa sayange, bahkan rendang
sampai mereka akui adalah makanan yang berasal dari Negara mereka.