A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Ada
banyak definisi mengenai komunikasi menurut para ahli. Komunikasi adalah
suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan
(1) membangun hubungan antar sesama manusia,
(2) melalui pertukaran
informasi
(3) untuk menguatkan
sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku orang lain
(4) berusaha untuk mengubah
sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku itu.
Everett M Rogers
mendefinisikan komunikasi adalah “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk
mengubah tingkah mereka.
Definisi Komunikasi ditinjau
dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat
sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim
pesan”. Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal
dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Berbicara mengenai definisi
komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar secara absolute. Namun
definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat
“mendiskusikan makna”, ”mengirim pesan” dan ”penyampaian pesan lewat media”.
Apapun istilah yang dipakai, secara umum komunikasi mengandung pengertian
“memberikan informasi, pesan, atau gagasan pada orang lain dengan maksud agar
orang lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan
pengirim pesan.
B. JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana
digambarkan dibawah ini :
Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka
komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara
lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang
mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan
kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim
mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala
bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra
penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan
pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang
menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka
komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana
penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti
baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan
oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang
mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi
informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada
herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud,
yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton
dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang
lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah
adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga
mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas
vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat
atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin
peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah
sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua
arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita
berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah
penerima dapat dan memberi umpan balik.
Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi
organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :
1. Saluran
komunikasi formal
2. Sruktur
wewenang
Dalam organisasi dimana perbedaan stasus dan
kekuasaan akan mempengaruhi isi komunikasi, diantaranya :
1. Spesialis
jabatan
Anggota organisasi yang sama akan menggunakan
istilah-istilah, tujuan, tugas, waktu, dan gaya yang sama dalam berkomonikasi.
2. Pemilikan
informasi
Berarti individu memunyai informasi dan
pengetahuan yang khas mengenai tugasnya.
Dari pengamatan yang ada, bentuk-bentuk
jaringan komunikasi dikelompokan ke dalam beberapa bentuk diantaranya bentuk
lingkaran, diagonal, lateral, rantai, huruf Y, dan bintang.
C. BENTUK- BENTUK KOMUNIKASI
Bentuk-bentuk
komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.
Komunikasi Intra personal
Komunikasi Intra personal,
secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini
menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimulus dari lingkungan untuk
kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan
proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika
seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimulus atau objek
yang diterima panca inderanya. Adapun fungsi dari komunikasi intra personal
adalah :
a. Untuk
mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri, serta
meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan.
b.
Komunikasi ini akan membantu seseorang / individu agar tetap sadar akan
kejadian sekitarnya.
2.
Komunikasi Interpersonal
Secara umum
komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan sebagai
proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi ini
dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung dalam bentuk
percakapan. Dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media
komunikasi, antara lain dengan menggunakan pesawat telepon atau radio
komunikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator dan komunikan
yang saling bertukar fungsi.
Dalam proses
komunikasi antar pribadi kemampuan komunikator diperlukan untuk mengekspresikan
diri pada peranan orang lain (empati). Untuk mencapai keberhasilan dalam
komunikasi tatap muka perlu didukung dengan penggunaan komunikasi kebahasaan,
bahasa kial dan bahasa sikap. Ketiga peran bahasa dilaksanakan secara gabungan
sehingga muncul keserasian. Contoh penggunaan ketiga peran bahasa tersebut
adalah :
a.
Komunikasi kebahasaan, “saya senang dapat berjumpa dengan anda”
b.
Bahasa kial , “komunikator mengajak berjabat tangan, atau membungkukkan
badan”
c. Bahasa
sikap, komunikator mengekspresikan perasaan senang dengan memandang penuh
perhatian dan senyum dikulum.
Tingkatan proses komunikasi
interpersonal :
Pertama komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi
(self). Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman
berangkat dari diri sendiri.
Kedua, komunikasi interpersonal bersifat transaksional, hal
ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak
mengirim dan menerima pesan.
Ketiga, komunikasi interpersonal, mencangkup isi pesan dan
hubungan yang bersifat pribadi (intimacy). Maksudnya, komunikasi interpersonal
tidak hanya sekedar berkenaan dengan isi pesan, tapi juga menyangkut siapa
partner kita dalam berkomunikasi.
Keempat komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya
kedekatan fisik anatar pihak-pihak yang berkomunikasi.
Kelima, partisipan dalam komunikasi interpersonal terlibat
secara interdependent atau saling bergantung satu dengan lainnya.
Keenam, Komunikasi tidak dapat diubah atau diulang, jika kita
sudah salah mengucapkan sesuatu kepada lawan bicara kita, mungkin kita bisa
minta maaf, tetapi tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan.
3.
Komunikasi Kelompok
Adalah interaksi tatap muka
antara tiga orang atau lebih degan tujuan yg telah diketahui, seperti berbagi
informasi, pemecahan masalah yang mana anggota-anggotnya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat. (Michael Burgoon, 1978)
Suatu bidang studi,
penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya pada proses kelompok
secara umum tetapi juga pada prilaku komunikasi individu2 pada tatap muka
kelompok diskusi kecil. (Goldberg, 1975)
4.
Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi antar manusia (human
communication) yang terjadi dalam konteks organisasi.
Dari pengertian tersbut,
maka kita dapat memahami bahwasannya komunikasi organisasi adalah proses
komunikasi yang berlangsung secara formal maupun non formal dalam sebuah
system yang disebut organisasi. Yang bentuknya bisa diidentifikasikan
dalam :
- Downward
Communication
- Upward
Communication
-
Horizontal Communication
5.
Komunikasi Massa
Suatu proses dimana
organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas.
Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana,
pesan dari media dicari, digunkan dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan
singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya karakteristik utama komunikasi
massa adalah adanya media massa sebagai alat dalam penyebaran pesannya.
D. FUNGSI KOMUNIKASI
Fungsi
komunikasi adalah :
a.
Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam
beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal
yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan
kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan
apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka
merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam
kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota
menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan
ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Informasi : komunikasi
memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil
keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan
alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
E. SYARAT – SYARAT KOMUNIKASI
Dalam berkomunikasi
diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya. Syarat-syarat
komunikasi adalah sebagai berikut..
Source (sumber) : Source adalah dasar dalam
penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi
adalah orang, lembaga, buku dan lain-lain.
Komunikator : komunikator adalah pelaku
penyampain pesan yang berupa individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat
juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio,
film, surat kabar, dan sebagainya.
Pesan : pesan adalah keseluruhan yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam
usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
Saluran (channel) : Saluran adalah
komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa
saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran formal
adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti
komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah
saluran yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin.
Komunikan : komunikan adalah penerima pesan
dalam komunikasi yang berupa individu, kelompok dan massa
Effect (hasil) : effek adalah hasil akhir
dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan sikap dan perilaku
komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan
keinginan komunikator.
F. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap
(attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya
adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara
pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh
pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami
dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari
Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed
back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi
efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp
mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan
ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan
komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi
apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap
dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang
dilakukan dimana
1.Pesan dapat diterima dan dimengerti serta
dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2.Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat
disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh
pengirim.
3.Tidak ada hambatan yang berarti untuk
melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang
dikirim.
Sumber :