Night Diamond Bloody Red

Wednesday, December 12, 2018

ANALISIS KINERJA SISTEM - MANAJEMEN KONTROL PROGRAMMING - Struktur Team Yang Digunakan Untuk Mengorganisasikan Para Programmer, dan Tugas Masing-Masing Anggota Team.


Nama : Irfan Nur Rakhman
NPM : 13115431
Kelas : 4KA07


MANAJEMEN KONTROL PROGRAMMING
Struktur Team Yang Digunakan Untuk Mengorganisasikan Para Programmer, dan Tugas Masing-Masing Anggota Team.

Terdapat 3 struktur team yang digunakan untuk mengorganisasikan para programmer:
1. Chief Programmer Teams
2. Adaptives Teams dan
3. Controlled-Decentralized Teams

Ketua Tim Programmer (Chief Programmer Team).
Fungsi dan Cirinya :
Chief Programmer :
· Bertanggung jawab secara total/penuh untuk sistem dimana team bekerja
· Harus seorang ahli
· Seorang programmer yang sangat produktif
· Bertanggungjawab dalam mendesain, coding, dan mengintegrasikan bagian yang
kritis dalam sistem
· Memberikan perintah kerja pada bagian back-up dan support programmers.
Back-up Programmers :
· Seorang programmer senior yang bertanggungjawab dalam memberikan dukungan
penuh pada chief programmer
· Harus bisa mengambil alih tugas chief programmer setiap saat
Support Programmers:
· Diperlukan pada saat proyek besar yang tidak bisa dikerjakan oleh chief programmer
dan back-up programmer saja.
· Menyediakan dukungan
· Bekerja dalam pembuatan coding dan uji coba modul tingkat rendah ( testing lowerlevel)
Librarian (penyedia data) :
· Bertanggungjawab dalam perawatan program production library.
· Menyediakan input dan mengumpulkan keluaran untuk para programmer, file
output dari hasil kompilasi dan ujicoba, mempertahankan agar source code dan
object-code library tetap up to date.
Sruktur “ The Chief Programmer team “ ini di desain untuk mengurangi kebutuhan
proses informasi antara anggota team dan untuk meningkatkan kapasitas dari proses
informasi.

Penyesuaian Tim (Adaptives Teams).
Struktur ini diperuntukan untuk melayani 2 kebutuhan, yaitu:
1. Keinginan organisasi untuk meningkatkan kualitas program
2. Memenuhi kebutuhan sosial/ psikologi dari setiap anggota programmer dalam team.
Perbedaan dari struktur ini dengan struktur sebelumnya adalah:
· Adaptive team tidak punya tigkat otoritas, dimana kepemimpinan dalam team ada
di tangan para anggota.
· Dalam Adaptive team, tugas diberikan pada anggota dari team daripada ditentukan
lewat posisi.
· Adaptive team tidak mempunyai aturan formal librarian (penyedia data)
dalam mengkoordinasikan fungsi team.

Desentraliasi Pengendalian Tim (Controlled-Decentralized Teams)
Struktur ini mempunyai junior programmer yang akan melaporkan hasil program pada
senior programmer, kemudian oleh senior programmer dilaporkan juga pada ketua proyek.
Dengan struktur ini, manfaat/keuntungan dari struktur sebelumnya akan didapatkan.
Keuntungannya : dapat memecahkan masalah yang kompleks, dimana struktur dari grup
ini akan memfasillitasi pemecahan masalah.
Kerugian : strukur ini tidak bisa bekerja dengan baik apabila tugas dari programmer
tersebut tidak bisa di bagi-bagi, dan dengan waktu deadline yang sangat
ketat.

Pengelolaan Kelompok Sistem Programming
Para programmer sering diklasifikasikan menurut aplikasi programmer atau sistem
programmer. Dahulu, programmer membangun dan merawat program untuk system
aplikasinya. Tetapi kini, membangun dan merawat sistem software. Seperti sistem operasi,
sistem manajemen database, dan komunikasi software.

Mengontrol Masalah
Mengontrol sistem programmer adalah tugas yang berat, mereka biasanya memiliki
keahlian yang tinggi dan sering bekerja sendiri atau ada di dalam grup yang kecil. Dengan
menerapkan kontrol secara tradisional pada aktivitas mereka seperti pemisahan tugas,
sangatlah sulit. Mereka biasanya bekerja pada situasi yang kritis.

Mengukur Sistem Kontrol
Meskipun sulit unuk mengontrol sistem programmer, beberapa hal ini dapat di
implementasikan untuk mengontrolnya:
1. Pekerjakan staf sistem programming yang mempunyai kualitas yang tinggi.
2. Pisahkan tugas seluas mungkin, contohnya tanggung jawab untuk desain dan coding
sistem program dipisah dari tanggung jawab untuk uji coba program.
3. Buat metode dokumen standar
4. Batasi wewenang sistem programmer, jadi seorang programmer hanya bekerja
sesuai dengan aplikasi yang dikuasainya.
5. Jauhkan prosedur petunjuk manual dan kunci mesin dari aktivitas sistem programmer.
Hal ini dimaksudkan agar aktivitas yang tidak diinginkan / sesuai dengan tugasnya tidak
terjadi.
6. Pekerjakan konsulan dari luar untuk mengevaluasi pekerjaan programming.
7. Perintahkan programmer aplikasi untuk mengevaluasi pekerjaan sistem programmer
secara berkala agar dapat dihasilkan program yang berkualitas.


No comments:

Post a Comment